Beli Rumah Tinggal Bukan Investasi

Sudah hal umum sekarang ini bagi setiap orang membicarakan investasi, jika dulu istilah investasi lebih lekat pada para pengusaha tapi sekarang istilah tersebut sudah biasa kita dengar dari obrolan pegawai kantoran baik di pemerintahan maupun swasta, obrolan di warung kopi bahkan sampe ke obrolan ibu-ibu yang biasanya cuma nge-gosip...

Hal tersebut tidak lepas dari kenyataan bahwa biaya hidup semakin mahal, apapun yang kita lakukan membutuhkan uang sehingga setiap orang berpikir dan berusaha untuk mendapatkan uang dari berbagai usaha.

Banyak cara untuk menambah penghasilan, apakah terlibat langsung dalam usaha tersebut, patungan/join bersama rekan kerja atau tetangga serta bisa juga hanya dengan menanamkan sejumlah modal kemudian usaha tersebut dikelola orang lain.

Investasi adalah suatu cara untuk menambah penghasilan dengan mengalokasikan sejumlah uang untuk dijadikan modal usaha yang pengelolaannya dilakukan langsung atau diserahkan kepada pihak lain dengan sistem bagi hasil.

Ada sebagian orang mengatakan bahwa “ Daripada saya kontrak rumah rasanya akan lebih baik jika saya membeli rumah saja, hitung-hitung sebagai investasi”.

Menurut saya rasanya kurang tepat kalo kita mengatakan bahwa membeli rumah untuk kita tempati sebagai sebuah investasi, rasanya lebih tepat kalo dikatakan sebagai modal. Karena sebuah investasi idealnya akan memberikan hasil dalam jangka waktu tertentu atas sejumlah uang yang kita tanamkan dalam investasi tersebut, sedangkan membeli rumah untuk ditempati tidak akan menghasilkan apa-apa kecuali rumah tersebut kita jual.

Apabila rumah tersebut dijual memang kita akan mendapatkan penghasilan yang mungkin jumlahnya lebih besar dari harga waktu kita beli, tetapi permasalahannya adalah kita tetap harus mengeluarkan uang untuk membeli rumah yang lain yang harganya mungkin lebih mahal dari harga rumah yang kita jual karena biasanya manusia selalu ingin sesuatu yang lebih baik dari yang pernah dimiliki sebelumnya.

Jadi menurut saya jika hanya membeli satu rumah yang akan dijadikan sebagai tempat tinggal maka hal tersebut tidak bisa dikategorikan sebagai investasi kecuali kita memang menanamkan modal untuk bisnis disektor properti atau jual beli rumah.

Sekedar berbagi pengalaman, jika kita mempunyai tempat untuk berinvestasi yang menjanjikan seperti kebun karet atau yang lainnya maka hal itu akan lebih baik dibandingkan dengan membeli rumah hanya karena kita tidak ingin tinggal dirumah kontrakan.

Perhitungan bisnisnya seperti ini :

Kita Punya modal ( Milik sendiri atau pinjam Bank ) Rp. 100.000.000,-

Kalo di daerah saya dengan uang tersebut kita bisa membeli 2 Hektare kebun karet yang penghasilannnya minimal Rp. 1.200.000 per bulan, berati satu tahun bisa menghasilkan Rp. 14.400.000,-

Dengan uang Rp. 14.400.000,- anda bisa sewa rumah Rp. 10.000.000,- ( kalo didaerah saya sudah termasuk rumah kelas menegah keatas ) dan sisanya bisa di tabung.

Artinya dari uang Rp. 100.000.000,- anda sudah memiliki :

1. 2 ( Dua ) Hektare kebun karet sebagai investasi
2. Tempat tinggal yang lebih dari layak dengan kontrak Rp. 10.000.000 per tahun
3. Tabungan Rp. 4.400.000,- per tahun

Hal tersebut dengan asumsi hasil investasi minimal dan sewa kontrak rumah yang cukup mahal, jika asumsinya dibalik yaitu hasil investasinya maksimal dan sewa kontrak rumah yang sedang-sedang saja ( misal 5-8 juta pertahun ) maka anda bisa hitung sendiri keuntungan yang akan didapat.

Tapi lain halnya jika uang Rp. 100.000.000,- tersebut anda belikan rumah, maka yang akan didapat hanya sebuah rumah untuk tempat tinggal dengan kelas menengah kebawah itupun belum direnovasi.

Memang semakin lama harganya akan semakin mahal tapi keuntungan dari mahalnya harga rumah tersebut akan anda nikmati jika rumahnya dijual.

Permasalahannya seperti sudah saya katakan sebelumnya bahwa jika menjual rumah tempat anda tinggal maka anda harus mencari rumah lain sebagai penggantinya dengan harga yang sama atau bahkan lebih tinggi ( sesuai sifat dasar manusia, tidak akan mau tinggal di tempat baru yang kualitasnya tidak lebih baik dari tempat yang lama ).

Jika ini terjadi maka “keuntungan” yang anda harapkan dari menjual rumah tadi hanya mimpi belaka.

Tips :
1. Jika anda punya modal maka berinvestasilah, jangan hanya simpan uang anda di bank karena hasilnya tidak maksimal.
2. Dalam berinvestasi harap berhati-hati, pelajari dulu dan pertimbangkan dengan seksama. Jika sudah yakin jangan ragu untuk menanamkan modal.
3. Jangan pernah berpikir akan mendapatkan hasil yang besar hanya dengan modal yang kecil. Jika anda ingin mendapat hasil yang besar, jangan pernah ragu untuk menanamkan modal yang besar.
4. Ingat juga prinsip : High Risk, High Return atau Low Risk, Low Return.



  ©Template by Dicas Blogger.